Prinsip Kaizen Yang Di Terapkan Dalam Dunia Industri

Prinsip Kaizen Yang Di Terapkan Dalam Dunia Industri - Kaizen atau nama lainya continuous improvement adalah salah satu prinsip manajemen dan cara kerja yang diterapkan pertama kali oleh TOYOTA MOTOR CORPORATION (di jepang) yang membuat nya sekarang menjadi raksasa otomotif, salah saru gaya KAIZEN di Indonesia yang diterapkan dengan QCC ( Quality Control Cyrcle) atau dengan GKM (gugus kendali mutu)
Di saat banyak perusahaan amerika dan eropa kalah bersaing dan bangkrut, maka merekapun berusaha mencuri” ilmu KAIZEN misalkan “SIX SIGMA” atau malah menerapkannya secara langsung.

Berikut ini adalah 12 prinsip  dasar KAIZEN :

1 LUPAKAN / JANGA TERAPKAN ANGAN ANGAN MENJADI SEBUAH IDE
-          Adalah  : Setiap ide yang terlahir harus jelas latar belakangnya, bagaimana cara melaksanakanya dan apa ukuran keberhasilan ide tersebut

2 PIKIRKAN SELALU BAGIMANA CARA MENCAPAI SUATU KEBERHASILAN DARI PADA MEMBICARAKAN KENAPA SESUATU TIDAK BISA DILAKSANAKAN 
-          Adalah jangan dahulukan alasana jika ada permasalahan, tapi sampaikan terlebih dahulu jalan keluar / cara mengatasi masalah

3 CEPAT JALANKAN DAN TERAPKAN SETIAP USULAN PERBAIKAN YANG BAIK
-          Adalah : Usulan dan perbaikan yang baik adalah memiliki dasar (kenapa memberikan usulan) jelas bagaimana cara menjalankan ya dan bisa mengukur dampak / hasil setelah menjalankanya

4 CARILAH KESEMPURNAAN, TAPI DAPATKAN 60% NYA SEKARANG
-          Adalah Jangan menunggu sesuatu sempurna terlebih dahulu tanpa berbuat apa apa (dan tidak mendapatkan apa apa) tapi berbuatlah segera mungkin untuk mendapatkan 60% dari kesempurnaan

5 PERBAIKI KESALAHAN SECEPAT MUNGKIN
-          Adalah :Ini yang biasa kita sebut corrective action, yang berarti mengatasi sesaat, karena aka nada kemungkinan  hal yang sama terjadi berulang, untuk mencegah berulang

6 JADIKAN “KESULITAN” MENJADI KESEMPATAN
-          Adalah : sama halnya dengan”MUSIBAH” pasti di baliknya ada “BERKAH” atau “MANFAAT”, tinggal bagaimana kejelian kita  melihat dan mampu untuk merobahnya

7 TEMUKAN AKAR PERMASALAHAN, TERAPKAN PIKIRAN KRITIS DENGAN BERTANYA 5 KALI (WHY-WHY ANALYSIS ATAU KENAPA BEGINI?, KENAPA BEGITU.? LALU CARI SOLUSI DAN CARA MENGATASINYA
-          Contoh : KASUS MOTOR MOGOK, Kenapa mogok.? Karena businya kotor-kenapa businya kotor.? Karena pembakaran tidakk sempurna.? Kenapa tidak sempurna.?, karena filternya kotor (rusak belu diganti.- kenap belum diganti.? Karena baut housingnya slek sehingga tidak bisa dibuka.
-          Dari kasus sederhana tersebut bisa dibayangkan jika hanya pertanyaan 1, 2, 3 yang diatasi ( ganti busi atau bongkar filter) dapat dipastikan motor akan mogok lagi, padahal akar permasalahanya adakah pemilik motor tersbut tidak memiliki obeng plus yang baik sehingga di paksa buka baut dudukan filter dan bautnya slek, filter tidak dapat diganti

8 LAKUKAN SEGERA USULAN YANG DATANG LEBIH AWAL DARI 10, DARIPADA MENUNGGU IDE CEMERLANG SESEORANG YANG HEBAT
-          Adalah : belajar mendengarkan dan usulan seseorang , tanpa melihat dari level / tingkatan mana

9 COBA JALANKAN DAN VELIDASI IDE
-          Adalah : Setiap pelaksanaan sutu ide harua ada alat / cara mengukurnya, apakah ide / usulan tersebut efektif atau tidak

10 UKUR PERKEMBANGAN / PROGRES SETIAP PERENCANAAN
-          Adalah “ Ini adalah salah satu inti dari PDCA (Plan, Check, Do Action) atau POAC (Planing, Organizing, Acting, Correcting) artinya setiap rencana harus di evaluasi pelaksanaanya, sesuai atau tidak dengan rencana, kalau ada penyimpangan, lakukan segera tindakan tambahan (Corective) agar rencana kembali sesuai dengan rencana dan target semula

11 TIRU DAN TINGKATKAN
-          Adalah : aktifitas yang paling mudah adalah meniru apa yang dijalankan orang lain dan memberikan modifikasi untuk peningkatan dan pencapaian yang lebih baik contoh :
“Honda mobil adalah perusahaan pertama yang menemukan dan menerapkan system penggerak roda depan )garden depan), tapi saat awal penerapan pada kendaraan kendaraan tahun 1972 / 1974 pada Honda life dan civic tidak begitu sempurna, karena masih terasa banyak getaran.
Toyota kemudian belajar dan meniru dari Honda dengan menerapkan pada Toyota starlet pertama tahun 1980 dan jauh lebih baik, lebih halus dan lebih resfonsive, begitu pula dengan kita meniru pelaksanaan 5S dan safety AREVA”.

12 TIDAK ADA BATAS ATAU KATA AKHIR DARI SEBUAH IMPROVEMENT (PENIGKATAN)

-          Adalah : pemilik ASTRA GROUP Bpk Teddy P Rahmat, Beiau pernah berkata saat pembukaan konvensi QCC, bahwa “Uang, Alat, dan semua resource(sumber daya) adalah “terbatas”, tapi kreatifitas dan akal akalan (dalam arti positif ) adalah tidak terbatas.

REFERENSI LAINYA

Pengertian Kaizen

Kaizen berasal dari kata KAI artinya perbaikan dan ZEN artinya baik.
Kaizen diartikan sebagai perbaikan terus menerus (continous improvement) Ciri kunci
manajemen kaizen antara lain lebih memperhatikan proses dan bukan hasil, manajmen
fungsional-silang dan menggunakan lingkaran kualitas dan perlatan lain untuk mendukung
peningkatan yang terus menerus . Bagi sebagian orang mungkin tidak asing dengan kata
Kaizen (baca: kai-seng).Secara harafiah Kai = merubah dan Zen = lebih baik.

Prinsip Kaizen

- Yang pertama adalah ketergantungan pada kerja tim, di mana pendapat
 setiap orang dihargai dan dianggap.
- Pekerja juga memiliki disiplin pribadi yang kuat, dan semangat kerja di perusahaan untuk
peningkatan kaizen.
- Pekerja juga harus menerima saran untuk perbaikan, bahkan ketika sistem tampaknya
berfungsi secara memadai.
- Kaizen mempunyai pedoman bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan.
- Akhirnya, sistem ini menggunakan lingkaran kualitas, kelompok pekerja yang bertemu dan
bekerja sama untuk memecahkan masalah dan datang dengan perubahan yang inovatif.

Penerapan Kaizen

Pada penerapannya dalam perusahaan, Kaizen mencakup pengertian perbaikan yang
berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerjanya, baik manajemen tingkatatas sampai
manajemen tingkat bawah. Kaizen atau perbaikan secara terus menerus selalu beriringan
dengan Total Quality Management (TQM).
 Bahkan sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum sistem mutu dapat dilaksanakan
dalam suatu perusahaan maka filosofi ini tidak akan dapat dilaksanakansehingga perbaikan
secara terus menerus (Just in time) ini adalah usaha yang
melekat pada filosofi TQM itu sendiri. Sehingga Kaizen bisa juga merupakan suatu
kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi yang memiliki c
iri khas berorientasi pada pelanggan, pengendalian mutu secara menyeluruh (Total Quality
Management ),robotik, gugus kendali mutu, sistem saran, otomatisasi, disiplin ditempat
kerja, pemeliharaan produktivitas, kanban, penyempurnaan dan perbaikan mutu, tepat waktu,
tanpa cacat, kegiatan kelompok kecil, hubungan kerjasama antara manajer dank aryawan dan
pengembangan produk baru.


Segmentasi Kaizen

Kaizen dibagi menjadi tiga segmen, tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan:
1. Kaizen yang berorientasi pada manajemen, memusatkan perhatiannya pada
masalahlogistik dan strategis yang terpenting dan memberikan momentum untuk
mengejarkemajuan dan moral.
2. Kaizen yang berorientasi pada kelompok, dilaksanakan oleh gugus kendali mutu,
kelompok  Jinshu Kanshi untuk manajemen sukarela menggunakanalat statistik untuk
memecahkan masalah, menganalisa, melaksanakan danmenetapkan standar atau prosedur
baru.
3. Kaizen yang berorientasi pada individu, dimanifestasikan dalam bentuk saran, dimana
seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerja keras.

Point Penting Dalam Penerapan Kaizen

1. Konsep 3 M (Muda, Mura,danMuri)  Konsep ini dibentuk untuk mengurangi
banyaknya proses kerja, meningkatkanmutu, mempersingkat waktu dan mencapai efisiensi.
 a.  Muda (無駄) diartikan sebagai pengurangan pemborosan atau kesia-siaan.
 b.Mura (村) diartikan sebagai pengurangan perbedaan.
 c. Muri (無理) diartikan sebagai pengurangan ketegangan.

2. Gerakan 5 S ( seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) Konsep 5 S pada dasarnya
merupakan proses perubahan sikap denganmenerapkan penataan, kebersihan, dan
kedisiplinan di tempat kerja.
Konsep 5 S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat
kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan
bekerja perorangan dapat diciptakan. Dengan kemudahan bekerja ini, empat bidang sasaran 
pokok industri yang meliputi:
  a. Efisiensi Kerja
  b. Produktifitas Kerja
  c. Kualitas Kerja
  d. Keselamatan Kerja dapat lebih mudah dipenuhi.

3. Konsep PDCA (Plan, Do, Check, Action) Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan
siklus PDCA (plan, do, check,action) sebagian sarana yang menjamin terlaksananya
kesinambungan dari kaizen. Hal ini berguna dalam mewujudkan kebijakan untuk
memelihara dan memperbaikiatau meningkatkan standar. Siklus ini merupakan konsep yang
terpenting dari proses kaizen.

4. Konsep 5 W + 1 H
 Salah satu pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan kaizen adalah dengan
teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5 W + 1 H (what, who, why,where, when dan how).

Sejarah Kaizen Dalam Toyota

- 1900-AN - Masa Pendiri Sakiichi Toyoda dan putranya Kiichiro Toyoda
- 1950 – 1960 - pengembangan Toyota Production System (TPS) secara terus menerus.
- Hingga Saat ini - Penerapan Toyota Production System (TPS) pada tubuh Toyota Motor
Corporation
Kaizen untuk menghasilkan orang-orang yang dapat menganalisis metode kerja dan
membuat
perbaikan (misalnya, mengutamakan kreatifitas ketimbang modal) merupakan prioritas besar.

Toyota Production System

Dalam melakukan produksinya, Toyota menggunakan sistem produksi yang dikenal dengan
sebutan Sistem Produksi Toyota atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Toyota Production System yang disingkat dengan TPS.
Sistem produksi yang dikembangkan oleh Taiichi Ohno dan Eiji Toyoda dari Toyota Motor
Corporation ini bertujuan untuk memberikan kualitas terbaik, biaya terendah dan jangka
 waktu (lead time) produksi terpendek melalui penghapusan pemborosan - pemborosan
atau waste yang terjadi pada saat produksi.

Metode Kaizen Dalam Toyota

1. Menemukan potensi perbaikan - melatih mengenali,melihat berbagai
tipe pemborosan,menemukan pemborosan utama,ketidak efisienan dan area perbaikan.
2. Mencetuskan ide orisinil - melatih seni sumbang saran (brainstorming)
3. Menganalisis metode yang digunakan – melakukan analisis sederhana pada metode kerja secara
analistis,kuantitatif maupun spesifik
4. Mengevaluasi metode baru – menguji apakah perbaikan telah benar-benar terjadi dan kemudian
menstandarkan praktik yang telah diperbaiki
5. Menyusun rencana penerapan - Rencana adalah alat untuk menjaga orang-orang tetap di jalur dan
berkonsentrasi melakukan tindakan sesuai janji mereka.

8 Jenis Pemborosan (Muda) Dalam Toyota

- Overproduction
- Waiting
- Transporting
- Innappropiate processing
- Excess inventory
- Excess Motion
- Defects
- Unused Creativity

Toyota Way

Toyota Way adalah sebuah filosofi manajemen yang digunakan oleh korporasi Toyota, Filosofi kerja
ini terdiri dari 14 prinsip dasar, dengan ide-ide utamanya adalah agar mendasarkan keputusan
manajemen pada "pemahaman filosofis atas tujuan (perusahaan)", berpikir jangka panjang, memiliki
proses untuk memecahkan masalah, penambahan nilai bagi organisasi dengan cara mengembangkan
orang-orangnya, dan menyadari bahwa memecahan masalah secara terus-menurus
mendorong proses belajar organisasi.

Prinsip 1
Ambil keputusan manajerial berdasarkan filosofi jangka panjang, meskipun mengorbankan sasaran
keuangan jangka pendek.

Prinsip 2
Ciptakan proses yang mengalir secara kontinyu dan memberi nilai tambah yang tinggi untuk
mengangkat permasalahan ke permukaan.

Prinsip 3
Gunakan system “tarik” untuk menghindari produksi berlebih

Prinsip 4
Ratakan beban kerja (Heijunka). (Bekerjalah seperti kura – kura dan tidak seperti kelinci)

Prinsip 5
Bangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dan untuk memperoleh kualitas yang baik
sejak awal.

Prinsip 6
Standar kerja merupakan fondasi dari peningkatan berkesinambungan dan pemberdayaan karyawan.

Prinsip 7
Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi.

Prinsip 8
Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar – benar teruji untuk membantu
orang – orang dan proses anda.

Prinsip 9
Kembangkan pemimpin yang benar – benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi, dan
mengajarkannya kepada orang lain.

Prinsip 10
Kembangkan orang dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa, yang menganut filosofi
perusahaan anda.

Prinsip 11
Hormati jaringan mitra dan pemasok Anda dengan memberi tantangan dan membantu mereka
melakukan peningkatan.

Prinsip 12
Pergi dan lihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya (genchi genbutsu)

Prinsip 13
Buat keputusan secara perlahan-lahan melalui consensus, pertimbangkan semua pilihan dengan
seksama; kemudian implementasikan keputusan itu dengan sangat cepat.

Prinsip 14
Menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa kompromi (hansei) dan peningkatan
berkesinambungan (kaizen).

Dampaknya Pada Industri Mobil Toyota

- Toyota Production System (TPS) dan pada akhirnya ditiru oleh banyak perusahaan – perusahaan di
dunia.
- Toyota Production System menjadi dasar dari puluhan buku mengenai “Lean”
- Toyota menjadi acuan sebagai perusahaan yang terbaik di kelasnya oleh semua perusahaan lain
maupun pesaingnya di seluruh dunia karena reputasi kualitas yang tinggi, kecepatan berproduksi,
dan fleksibikitas.
- Mobil – mobil Toyota secara konsisten memperoleh peringkat kualitas tertinggi dari
J.D. Powers and Asssociates, Consumer Report dan pihak-pihak lainnya selama bertahun-tahun.

Kesimpulan

- Kaizen memiliki inti konsep “bekerja cerdas”, bukan “bekerja keras”.
- Kaizen sangat meminimalisir pemborosan dalam berbagai sektor.
- Kaizen membantu perusahaan memanfaatkan sumber daya secara maksimal dan membuat
- Pemecahan masalah menjadi lebih singkat.
- Pemborosan merupakan bagian dari pangkal masalah dalam sebuah perusahaan.

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post

FTTH